‘K0k Mirip’ Sy0k lbu Muda Sejak HamiI lkuti Kasus Brigadir J, Kini Lahiran Bayinya Mirip Ferdy Samboh


Viral seorang ibu muda kaget bayinya berwajah mirip Ferdy Sambo.

Baru saja melahirkan, seorang ibu muda dibuat kaget dengan wajah bayinya.

Bagaimana tidak, ibu muda ini mengaku kaget lantaran wajah bayinya malah mirip Ferdy Sambo.

Seperti diketahui pemberitaan tentang Ferdy Sambo dalam kasus pembunuhan Brigadir J memang tengah ramai sorotan.

Rupanya tak ketinggalan, sang ibu muda ini sejak hamil pun terus mengikuti perkembangan kasus pembunuhan Brigadir J.

Ia mengaku selama ini penasaran siapa sebenarnya dalang di balik pembunuhan Brigadir J.

Siapa sangka rasa penasaran sang ibu muda, kini justru membuat bayinya mirip dengan Ferdy Sambo.

Diketahui ibu muda ini bernama Olyvia Putri Anggraeni.

Pemilik akun TikTok @olyviaputrianggraeni4 mengaku belakangan rajin mengikuti kasus Ferdy Sambo itu.

Rupanya, penantian atas terungkapnya teka-teki pembunuhan Brigadir J oleh Ferdy Sambo ini turut dirasakan oleh Olyvia.

Sejak awal kasus tersebut bergulir, Olyvia terus dibuat penasaran dengan pelaku pembunuhan Brigadir J.

“Waktu hamil, nonton terus kasus Ferdy Sambo.

Penasaran sama pelaku pembunuhan Brigadir J,” tulis Olyvia di videonya.

Tak disangka, rasa penasarannya tersebut justru berdampak pada kelahiran anaknya.

Olyvia justru dikarunia seorang bayi laki-laki yang menggemaskan.

Namun sekaligus membuatnya kaget lantaran menilai memiliki kemiripan dengan Ferdy Sambo.

Ia lantas mengingat jika dirinya saat tengah hamil kerap mengikuti pemberitaan Ferdy Sambo.

“Eeehh kenapa pas dhe” lahir kok ada mirip”nya sama si Ferdy sichhh,” tulisnya yang dikutip pada Rabu (31/8/2022).

Dalam video tersebut ia mengunggah potret Ferdy Sambo yang diselingi dengan wajah sang anak yang ia sebut-sebut mirip dengan Ferdy Sambo.

Bayi laki-laki yang diberi nama Nazril Al-Farizqi itu raut wajahnya memiliki kemiripan dengan suami Putri Candrawathi.

Kendati buah hatinya memiliki wajah mirip dengan Ferdy Sambo, namun Olyvia tidak akan ambil pusing.

“Gk apa” cuman mirip mah asal jangan kelakuannya yang mirip,” kata dia lagi dalam keterangan video.

Tak hanya ibu dari bayi itu yang mengaku mirip, Bahkan ada pula yang mengungkapkan jika si anak mirip sosok Ferdy Sambo.

Warganet pun penasaran dengan sosok ayah kandung dari bayi tersebut.

Namun, saat wanita tersebut mengunggah potret suaminya tersebut banyak yang mengatakan jika suami dari wanita tersebut jauh lebih tampan ketimbang Ferdy Sambo.

Penampakan bayi dengan wajah hampir mirip Ferdy Sambo ini pun viral dan mengundang berbagai komentar netizen.

“Wkwk mirip wkwkwk,” ujar Kittyara.id.

“He eehh iyaa mirip banget kok bisa kebetulan banget ya.

yg penting sehat2 yaa nak,” ungkap Julia.

“Cpt banget sambo renkarnasi.blm jg kelar kasusnya,” tulis DarkIT_46.

“Adekk smoga nasib baiik ny ajh yg mirip pk samboo.” ujar Dini Anggraeni.

“Ankny namanya Sambo jg kah Bun??” celetuk Tizzie.

Sebelum Menembak Sambo Tanya: Kenapa Tega Kurang Ajar ke Ibu? Brigadir J Bingung: Kurang Ajar Apa?
Sementara itu, dalam proses rekonstruksi itu, Sambo memperagakan sejumlah adegan.

Salah satunya detik-detik penembakan terhadap Brigadir J.

Mulanya, tampak pemeran pengganti Bharada E menodongkan pistol ke hadapan pemeran pengganti Brigadir J yang berdiri di depan tangga.

Kedua telapak tangan pemeran Brigadir J membuka tangan di depan dada, seolah memohon supaya tidak ditembak.

Sementara, Sambo berdiri di samping pemeran Bharada E.

Dia memerintahkan anak buahnya itu menembakkan peluru ke arah Brigadir J.

Setelah ditembak, Brigadir J tewas dan tubuhnya tersungkur di depan kamar.

Sambo lantas mengambil pistol jenis HS-19 milik Brigadir J yang diletakkan di pinggang Yosua.

Jenderal bintang dua tersebut lantas mengarahkan moncong pistol ke arah tembok dekat tangga dan melepaskan sejumlah tembakan dan menembak sekali ke tubuh Brigadir J.

Ada dua versi dalam peragaan eksekusi mati Brigadir J tersebut.

Versi Bharada E disebut Brigadir J sempat setengah berlutut di lantai satu, tepatnya antara depan tangga dan kamar mandi dekat ruang tamu untuk memohon di hadapan Bharada E yang menodongnya dengan pistol.

Versi Ferdy Sambot menyebut saat itu, ia bersama Bharada E dan Bripka Ricky Rizal dan Kuat Ma’ruf menanyakan soal peristiwa di Magelang kepada Brigadir J.

“Kenapa kamu tega berbuat kurang ajar ke ibu?” tanya Ferdy kepada Brigadir J.

“Tega apa komandan?” jawab Brigadir J.

Sambo menyatakan Brigadir J membalas pertanyaannya itu dengan nada menantang.

“Kamu kurang ajar sama ibu,” kata Sambo lagi.

“Kurang ajar apa komandan?” jawab Brigadir J lagi.

Merasa tak mau mengakui perbuatannya dan menantang dirinya, Ferdy Sambo pun memerintahkan Bharada E untuk menembak.

“Hajar Chard,” kata Ferdy kepada penyidik yang memeriksanya.

Lalu Richard kemudian melepaskan tembakan dari jarak sekitar 2 meter sebanyak lima kali.

“Kejadian terebut disaksikan oleh Bripka Ricky dan Kuat,” kata Sambo dalam keterangannya.

Cerita versi Ferdy Sambo ini berbeda dari keterangan Bharada E dan juga dengan keterangan yang pernah disampaikan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo kepada publik.

Kapolri sempat menyatakan bahwa fakta yang ditemukan tim khusus bentukannya adalah Bharada E menembak Yosua atas perintah Ferdy Sambo.

Satu Permohonan Putri Candrawathi kepada Polri, Banyak Alasannya
Istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi mengajukan permohonan tidak ditahan dengan alasan kemanusiaan, masih memiliki anak kecil, dan kondisi kesehatannya masih kurang stabil.

Putri menjadi tersangka pembunuhan berencana Brigadir J.

“Terkait penahanan Bu Putri, kami sudah mengajukan permohonan tidak dilakukan penahanan, karena alasan-alasan sesuai Pasal 31 ayat (1) KUHAP, kami boleh mengajukan itu karena alasan kemanusiaan,” kata pengacara Putri Candrawathi, Arman Hanis di Gedung Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta, seusai pemeriksaan, Rabu, pukul 23.53 WIB.

Arman mengatakan kliennya meski tidak ditahan, tetapi diwajibkan untuk menjalankan wajib lapor dua kali dalam seminggu.

“Ibu Putri masih mempunyai anak kecil dan masih dalam keadaan tidak stabil, sehingga kami mengajukan permohonan untuk tidak dilakukan penahanan terhadap Ibu Putri tetapi diberikan wajib lapor dua kali seminggu,” kata Arman.

Arman menegaskan status kliennya bukan tahanan kota, tetapi mengajukan permohonan untuk tidak dilakukan penahanan karena alasan kemanusiaan.

“Kami mengajukan permohonan itu, ya alhamdulillah, saat ini penyidik mengabulkan permohonan tadi,” ujarnya.

Putri Candrawathi diwajibkan lapor dimulai minggu depan.

Terkait agenda pemeriksaan Putri Candrawathi hari ini, Arman menyebutkan kliennya menjalani pemeriksaan dari pukul 13.00 WIB dan berakhir 23.45 WIB.

“Ada 23 pertanyaan. Pertanyaan itu dikonfrontir dengan seluruh tersangka,” kata Arman lagi.

Semua tersangka yang dikonfrontasi kecuali Ferdy Sambo, ialah Bharada Richard Eliezer, Bripka Ricky Rizal, dan Kuat Maruf.

“(Yang dikonfrontasi) semua terkait juga dengan konfirmasi rekonstruksi kemarin,” kata Arman.

Untuk kedua kalinya Putri Candrawathi menjalani pemeriksaan sejak ditetapkan sebagai tersangka pada Jumat (19/8).

Pemeriksaan pertamanya pada Jumat (26/8), ditanyai 80 pertanyaan, kemudian kembali dilakukan pemeriksaan lanjutan, Rabu (31/8).

Selama menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri, keberadaan Putri Candrawathi luput dari pantauan media.

Istri mantan Kadiv Propam tersebut berhasil mengelabui media untuk masuk dan keluar dari Gedung Bareskrim Polri.

Pada hari pertama pemeriksaan sebagai tersangka, Putri masuk lewat Lobby Utama Gedung Bareskrim Polri yang hanya digunakan perwira tinggi masuk. Saat bersamaan kuasa hukum lewat lewat pintu belakang Bareskrim yang sudah ditunggu oleh media.

Kemudian saat pulang juga, Putri keluar terpisah dengan pengacara, kejar-kejaran kendaraan pun terjadi.

Pola yang sama juga digunakan Putri pada pemeriksaan kedua hari ini, tidak terpantau Putri masuk dalam Gedung Bareskrim.

Lagi-lagi yang terpantau adalah pengacaranya, sementara media telah memantau dua pintu masuk Bareskrim Polri.

Begitu juga saat keluar gedung hari ini, Arman mengaku kliennya keluar dari pintu samping yang jarang diakses oleh umum, kecuali penyidik.

Arman beralasan tidak ada maksud kliennya menghindar dari wartawan, dan menyebut wartawan tidak siaga saat kliennya sedang keluar.

“Bukan menghindar, tadi lewat samping saya antar ke situ, kalian saja lagi tidur,” kata Arman.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel